BP Tapera, Bank BTN dan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) berkolaborasi mengadakan Sayembara #Rumah Tapera – BTN yang berlangsung dari 8 Desember hingga 30 Januari 2023 dengan batas akhir pengumpulan karya di tanggal 31 Januari 2023. Sayembara ini diperuntukkan bagi umum dan bersifat nasional bagi seluruh arsitek di Indonesia.

Sebelumnya Tahap I penjurian sudah dilakukan pada tanggal 2 Februari 2024 dan mengambil 5 nominasi yang terbaik dari tiga kategori yang ada. Menurut Gapith Widodo, Koordinator Sayembara #Rumah Tapera – BTN dari IAI dari tiga kategori diikuti oleh 90 peserta untuk Rumah Tapak, 70 peserta dari Rumah Susun dan 35 peserta dari Kawasan.

Melanjutkan tahap berikutnya, BP Tapera, BTN dan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) menyelenggarakan penjurian akhir untuk penentuan pemenang Sayembara #Rumah Tapera – BTN yang berlangsung di Menara BTN, Rabu (7/2). Penjurian untuk sayembara desain Rumah Tapera dihadiri secara langsung oleh juri dari perwakilan Kementerian PUPR,  BP Tapera dan Bank BTN, yaitu Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry TZ, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto dan Direktur Konsumer BTN, Hirwandi.

Selain itu turut hadir juri lain untuk kategori Rumah Tapak dan Kawasan yaitu  Sigit Kusumawijaya dan  Zakie Muttaqien dari AIA. Sedangkan untuk kategori Rumah Susun dihadiri juga oleh juri lain yaitu  Sandhy P. Sihotang dan Prof. Gunawan Tjahjono dari IAI serta Mungki Indriati Pratiwi, Kepala Divisi Komunikasi dan Sekretariat Badan, BP Tapera.

Dalam sambutan selamat datangnya, Direktur Konsumer BTN, Hirwandi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang telah memasuki 5 nominasi besar yang diikuti oleh seluruh arsitek yang tergabung dalam IAI yang ada di seluruh Indonesia. “Kami ingin memberikan yang terbaik bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) baik dari sisi Rumah Tapak, Rumah Susun maupun Kawasan,” ujarnya menyampaikan.

Menurut Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, yang dinilai dari Sayembara #Rumah Tapera ini  adalah harus memenuhi aspek hunian layak tinggal, berkualitas dan tetap memperhatikan aspek green house. “ Hasil sayembara nantinya akan menjadi dasar tipe rumah yang akan dibangun sehingga diharapkan minat kepada  rumah Tapera semakin tinggi dan pada akhirnya akan mengurangi backlog perumahan di Indonesia,” terang  Adi Setianto di sela-sela acara penjurian.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry TZ menyampaikan kesan positifnya kepada para nominator yang hadir di penjurian. “Ini menarik dan akan menjadi sumbangan bagus bagi desain rumah tapak, susun dan Kawasan kedepannya,” ujarnya menyampaikan.