Kolaborasi Pemerintah Wujudkan Hunian Murah untuk Wartawan dan Pengemudi Online

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Hafid (kiri), Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Fifi Aleyda Yahya, Direktur Consumer PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Hirwandi Gafar, dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait (kanan) berfoto bersama usai penandatanganan Nota Kesepahaman Program Pembiayaan Perumahan bagi Wartawan, di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Kerja sama lintas instansi ini menyiapkan alokasi 1.000 unit rumah subsidi bagi wartawan di seluruh Indonesia melalui skema KPR Sejahtera dan Tapera, sebagai bagian dari Program Rumah Nasional yang menjadi prioritas pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung kelompok profesi strategis.

Pemerintah juga berencana menghadirkan 2.000 unit rumah subsidi yang dikhususkan untuk ojek online (ojol). Menteri PKP, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara mengatakan bahwa rumah subsidi bagi ojol diberikan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Menteri Ara, Presiden Prabowo memberi arahan agar rumah subsidi bisa tepat sasaran diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria, yakni mereka yang berpenghasilan rendah.

“Sebanyak 1.000 unit rumah untuk pengemudi mitra roda dua dan 1.000 unit rumah bagi pengemudi mitra roda empat daripada Gojek. Jadi kita hari ini berbicara soal perumahan subsidi bagi pengemudi mitra roda dua dan roda empat daripada Gojek,” ujarnya, dikutip Rabu (9/4/2025).

Sementara itu pihak Gojek menyatakan bahwa perusahaan terus mendukung kepemilikan rumah bagi rakyat, khususnya untuk mitra pengemudi ojek online. CEO Gojek Patrick Waluyo mengatakan ini akan meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi.

“Kita sangat mendukung program kepemilikan rumah bagi rakyat, khususnya untuk mitra pengemudi kami. Tujuan kita sama supaya mitra kami lebih sejahtera dan juga memiliki rumah sendiri,” kata Patrick Waluyo.

“Kami punya data transaksi digital mitra. Dari situ, kami bisa lihat siapa yang punya kemampuan finansial untuk ikut. Mungkin bisa dibuat skema tabungan harian yang nanti jadi cicilan bulanan,” lanjutnya.

Scroll to Top