BP Tapera kembali menggelar acara santunan bersama anak yatim dan dhuafa di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (29/10). Hadir dalam acara penuh hikmat dan kebahagiaan itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, Ketua Majelis Ta’lim Insan BP Tapera, Nauval Al Ammari, Ketua Yayasan Cinta Donasi Umat, Cilandak, Ustad Achmad Kurtubi dan anak-anak yatim dari SMA PGRI 3 Jakarta dan sleuruh insan BP Tapera.
Kegiatan santunan dan berbagi dengan sesama ini telah dilakukan sebanyak tiga kali oleh Majelis Ta’lim Insan BP Tapera dan insyaa Allah akan rutin dilakukan oleh insan BP Tapera sebagai sumbangsih untuk berbagi dengan sesama. “Insyaa Allah kegiatan ini akan dilakukan kembali awal tahun 2025 dan menyambut bulan suci Ramadhan yang akan datang. Dukungan dan sumbangsih dari dari seluruh insan BP Tapera sangat tinggi sehingga acara dapat berjalan dengan baik dna lancar,” ungkap Nauval Al Ammari.
Dalam acara santunan anak yatim, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho memberikan tausiah dengan tema,”Transformasi Menuju Kebaikan”. Dalam tausiahnya, Heru Pudyo Nugroho menyampaikan bahwa untuk menjadi pribadi yang baik bagi seorang muslim, harus memiliki 10 hal penting dalam hidupnya yaitu : 1) Memiliki akidah yang bersih, 2) Melakukan ibadah dengan benar, 3) Memiliki akhlak yang baik, 4) Mampu berusaha dengan hal yang halal, 5) Memiliki pola fikir yang intelek, 6) Memiliki fisik yang kuat, 7) Berusaha sungguh-sungguh, 8) Teratur dalam semua hal, 9) Efisien menjaga waktu dan 10) Bermanfaat bagi orang lain.
“Sebagai manusia, dan hamba Allah, kita harus berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok jauh lebih baik dari hari ini. Beruntung lah orang yang bisa menerapkan hal ini dan merugi lah bagi insan yang tidak bisa menerapkannya,” ungkap Heru Pudyo Nugroho.
Dalam tausiahnya, Heru Pudyo Nugroho yang baru saja menyelesaikan gelar Doktornya dengan nilai sempurna, memberikan gambaran kepada anak-anak yatim yang masih menempuh Pendidikan di Tingkat SMA, bahwa hidup itu harus bersungguh-sungguh. Keberhasilan adalah milik orang yang serius dan bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan. Jangan mudah tergoda dengan keberhasilan yang instan. Semua ada prosesnya. Dan itu harus dinikmati. Hasil tidak akan pernah mengkhianati proses,” ungkapnya menjelaskan.
Haru Pudyo Nugroho juga menyampaikan dalam tausiahnya bahwa sebagai insan kita jangan pernah cepat merasa puas. “Change or die. Perubahan itu adalah sebuah keniscayaan. Jika kita tidak pernah mau belajar dan mengikuti perubahan maka Bersiap lah untuk mati. Jadi jangan pernah merasa puas berada di zona nyaman. Selalu perbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya menyakinkan.
KUMPULAN BERITA
BP Tapera Uji Coba Fitur “MBR Rating” di aplikasi akuHUNI: