
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho turut menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 pada Selasa (11/2) di Jakarta Convention Center Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh ratusan pelaku industri jasa keuangan serta sejumlah pimpinan dari Kementerian/Lembaga di seluruh Indonesia.
Dalam agenda tahun Industri Jasa keuangan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperkuat stabilitas sektor jasa keuangan yang inklusif guna mendukung program prioritas pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. OJK juga menyatakan optimistis kinerja sektor jasa keuangan di 2025 akan tetap positif sejalan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi serta kebijakan-kebijakan yang akan diambil.
“Kami optimistis kinerja sektor jasa keuangan di tahun 2025 akan berlanjut,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 optimis.
Mahendra dalam kesempatan itu menjelaskan empat kebijakan prioritas OJK di 2025 untuk menjaga sektor jasa keuangan (SJK) agar tetap resilient sehingga mampu memberikan daya ungkit yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi, yaitu Pertama, Optimalisasi kontribusi SJK dalam mendukung pencapaian target program prioritas Pemerintah. OJK mengarahkan Industri Jasa Keuangan (IJK) mengambil peran mendorong pertumbuhan antara lain melalui perluasan pembiayaan bagi program prioritas nasional yang juga menjadi bagian dari strategi bisnis IJK. Kedua, Kebijakan prioritas kedua, yaitu pengembangan SJK untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiga, SJK yang kuat menjadi fondasi bagi tangguhnya perekonomian, sehingga menjadi prioritas kebijakan ketiga yaitu penguatan kapasitas SJK dan penguatan pengawasan. Kebijakan prioritas keempat, yaitu meningkatkan efektivitas penegakan integritas dan pelindungan konsumen dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap SJK.
Dalam kesempatan yang sama Komisioner Heru Pudyo Nugroho menyampaikan optimisme BP Tapera dalam menghadapi tahun 2025. “Kami berperan aktif dalam mendukung industri jasa keuangan melalui pembiayaan perumahan bagi Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun 2025 ini kami ditargetkan untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan bagi tersedianya rumah subsidi bagi MBR sebanyak 220 ribu unit. Kami optimis, target ini akan bisa dioptimalkan untuk mendukung tercapainya program 3 juta rumah,” ungkap Komioner Heru Pudyo Nugroho optimis.


