Gresik, Menjadi Penutup Tahun 2024 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Hunian oleh BP Tapera

Gresik, 29 & 30 Desember 2024 – Untuk memastikan kesiapan dukungan Program Tiga Juta Rumah, BP Tapera terus melakukan tinjauan lapangan berupa monitoring dan evaluasi keterhunian sekaligus ketersediaan hunian di berbagai daerah, yang kali ini dilaksanakan di Gresik, Jawa Timur.

Adapun monitoring dan evaluasi tersebut lebih dititikberatkan pada kesiapan para pengembang perumahan dalam menyediakan hunian ready stock yang akan disalurkan pada tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan BP Tapera dalam mensukseskan Program Strategis Pemerintah berupa Tiga Juta Rumah.

Berdasarkan data Sistem Kumpulan Pengembang (SiKumbang), BP Tapera mengambil sampel 4 lokasi perumahan di Gresik, baik yang terdata memasarkan rumah dengan skema subsidi maupun yang terdata sebagai rumah komersil, yaitu: Perumahan Permata Indah Permai, milik PT Hasil Bumi Sejahtera Pertiwi; Perumahan Wisma Ababil 3, milik PT Ababil Widjaya Lestari; Perumahan Grand Royal Cermai, milik PT Properti Sakinah Syariah; dan Perumahan Griya Alma, milik PT Almaraya Land Group.

Dalam kunjungannya di rumah dengan skema subsidi, BP Tapera sekaligus memastikan komponen dan materi bangunan pada rumah ready stock yang dibangun sesuai standar ketentuan yang berlaku. Hadir langsung di lapangan, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho didampingi Plt. Direktur Pembiayaan Perumahan, Imam Syafi`i Toha beserta rombongan.

Kepada para pengembang di lapangan, Heru mengingatkan untuk memastikan kesiapan hunian yang dipasarkan kepada Masyarakat di tahun 2025 telah siap dihuni. “Sesuai amanah yang disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, bahwa rumah benar-benar harus siap huni dan siap dipasarkan di tahun 2025” ujar Heru.

Dirinya menekankan bahwa para pengembang jangan sampai hanya sampaikan siap dan tersedia saja namun realita di lapangan ternyata masih proses dibangun. Sehingga masyarakat yang telah melakukan akad dapat langsung menghuni rumahnya.

Berikut daftar perumahan yang dikunjungi oleh BP Tapera :

  1. Perumahan Permata Indah Permai, PT Hasil Bumi Sejahtera Pertiwi

Kawasan perumahan dengan luas kurang lebih 3 hektar, dimana telah terbangun sebanyak 2 tahap dengan total 77 unit, dimana 38 unit diantaranya menggunakan skema subsidi. Saat ini terdapat 17 unit yang telah ready stock, dan pada pengembangan tahap ketiga di tahun 2025 mendatang akan dikembangkan Kembali dengan lahan tambahan seluas 3 hektar yang berpotensi 250 unit lebih rumah skema pembiayaan subsidi dapat terbangun.

Pemilik perusahaan, Muchid, menyampaikan pada tahun 2025 mendatang siap mendukung keberadaan rumah subsidi, karena menurutnya masyarakat menengah ke bawah masih  membutuhkannya.

  1. Perumahan Wisma Ababil 3, PT Ababil Widjaya Lestari

Meskipun tergolong dalam rumah komersil, pengembang dalam Kawasan ini mematok harga rumahnya dengan nilai harga rumah subsidi. Menurutnya, meskipun penghuni perumahannya tidak masuk kategori penerima subisdi, namun sudah sangat terbantu dengan harga rumah yang terjangkau dengan fasilitas setara dengan perumahan komersil pada umumnya.

  1. Perumahan Permata Indah Permai, PT Properti Sakinah Syariah

Perumahan yang telah terbangun sebanyak 2 tahap ini memiliki total lahan sebanyak 3,7 hektar dengan total rumah sebanyak 169 unit, dimana 139 unit merupakan rumah dengan skema subsidi. Perumahan ini cukup diminati masyarakat karena dibangun menggunakan bata merah dengan atap yang cukup tinggi menggunakan material atap galvalum dan genteng beton flat.

Pemilik perumahan, Lukman Hakim menyampaikan, kawasan perumahannya dibangun cukup singkat, sejak November 2023 dan mulai dipasarkan pada April 2024. Kini pihaknya berharap di tahun 2025 mendatang dapat segera tersedia dan bertambah, karena telah siap untuk memasarkan hunannya kepada masyarakat.

  1. Perumahan Griya Alma, PT. Almaraya Land Group

Perumahan yang dibangun di luas Kawasan 4 hektar tersebut saat ini menyatakan awal tahun 2025 memiliki unit ready stok 28 unit, dan awal tahun depan dapat mencapai 50 unit. Hingga saat ini perumahan ini telah membangun sebanyak dua tahap dengan total mencapai 400 unit, dimana 340 unit diantaranya menggunakan skema pembiayaan subsidi. Sang pemilik, Ali Sabry, memastikan awal tahun 2025 siap untuk memasarkan unit ready stock dan berharap kuotanya dapat bertambah sebagai motivasi timnya dalam memasarkan huniannya kepada Masyarakat.

Di sela-sela kunjungan, Komisioner beserta tim melakukan bincang ringan kepada para penghuni, seperti pada Diaga Prasetyo beserta istri, keluarga yang berupa pengantin muda ini mengaku senang telah memiliki rumah di usianya yang baru menginjak 24 tahun. Diaga yang berprofesi sebagai pengerajin mebel ini. Diaga sendiri sebelum menikah memang sudah berencana untuk memiliki rumah sendiri, sehingga setelah menikahi istrinya yang berusia 22 tahun dapat langsung membina kehidupan mandiri. Dirinya beserta istri mengambil rumah di Perumahan Permata Indah Permai yang dekat dari tempat tinggal mertuanya. Diaga mengambil tenor selama 15 tahun dengan cicilan per bulannya sebesar Rp1,3 juta, dirinya mengaku cicilan tersebut meringankan keluarganya sehingga dapat mengalokasikan pendapatannya untuk keperluan rumah tangga dan rencana jangka Panjang lainnya. “Saya ambil rumah ini sebelum nikah, prosesnya hanya tiga bulan. Sehingga setelah nikah langsung ditempati. Semoga banyak perumahan subsidi seperti ini di tahun mendatang, karena banyak orang seperti kami ini yang gajinya masih di bawah UMR (Upah Minimum Regional), supaya semua orang punya rumah” ujar Diaga ketika ditanya harapannya kepada pemerintah.

Scroll to Top